Kamis, 05 Januari 2012

MOBIL UPV ARINA



Car research joint partner Lecturer UNNES (Semarang State University), Arina Widya Aryadi with the assistants, the assistant-modifikasi the car in order to be accepted in Indonesia. Cs Aryadi perhaps also have created a assembly factory in Semarang, the name Arina (Fleet Indonesia). Car motorized Viar 150cc (temporarily) with a top speed of consumption 70km/jam and 1: 40 km. Not afraid too small engines? at least the body will modified with the target under 350 kg. Handling the car will be enhanced and added peranti the front bonnet.

Bakrie Beta 97 MPV



Grup Bakrie melalui Bakrie Brothers pernah menyiapkan mobil Minibus pada tahun 1994. Rancangan mobil ini berjenis Minibus atau MPV, mobil yang dinamakan Beta 97 MPV ini memiliki desain orisinal buatan rumah desain Shado asal Inggris, satu unit mobil contoh sudah dibuat dan diuji coba di Inggris. Pada bulan April 1995 disain Beta 97 MPV selesai dan mulai diperlihatkan ke manajemen Bakrie dan setelah itu, desain tersebut langsung dikembangkan hingga prototipe mobil ini selesai di tahun 1997. Namun belum sempat keluar lagi-lagi tersandung krisis moneter tahun 1998 sehingga proyek tersebut tidak jadi dilanjutkan.

Mobil Nasional Tawon


CEO of PT Super Gasindo Jaya, Koentjoro Njoto continues to be keeping its production cars. But he confirmed that it’ll launch in The month of january 2012.

“In The month of january 2012 would I laws and regulations, launch, vehicle remarkable cheapness Rp.39, 99 million, having a capacity of 650 cc,” stated Koentjoro, Friday (12/23/2011). Mobnas Tawon in Januari 2012.

He added it was establishing the infrastructure for vehicle sales that apparently possess the incentive of the government. He’s positive Hornet cars is going to be created as much as 600 models monthly for that early on.

Formerly, PT Super Gasindo Jaya referred to as national vehicle manufacturer named Tawon. The vehicle includes a 2-cylinder engine, 4 stroke 664 cc engine capacity of with a bore-stroke ratio of 76 x 71 mm along with a compression ratio of 9::1.

Using the engine, the Tawon was able to racing to some top speed of 90 mph and able to squirting as much as the energy of 20.6 kW at 5300 revoltions per minute rotation.

Secretary of state for Industry themself supports the introduction of cheap trains and buses automobiles for rural towns in 2012. Budget plan’s ready to smooth the program amounting Rp.144 billion.

Growth and development of cheap cars is marketing energy-efficient cars and friendly atmosphere in an affordable cost (low-cost eco-friendly vehicle / LCGC).

The Federal Government supports the introduction of program plans for any cheap vehicle that’s listed segment from the maqui berry farmers no more than Rp 50 million per unit and Rp. 85 million per unit for that general segment. Specifically for the segment of Rp 50 million the federal government setup a vehicle manufacturer PT INKA GEA and PT Super Gasindo Jaya Tawon vehicle producers.

Here are the full specifications of Tawon national car (Mobnas Tawon) which was exhibited during the PT Super Gasindo Jaya :

Dimension & Weight
Overall Length 3100 mm
1400 mm Overall Widht
Overall Height 1720 mm
Whellbase 1800 mm
Front Tread mm 1220
1,200 mm Rear Tread
Ground Clearance 220 mm
Curbs Weight 400 kg
750 mm Gross Vehicle Weight
Capacity 5 people

Performance
Maximum speed of 90 miles per hour
Turning radius 3.5 m

Machine
664 cc 2 cylinder 4 stroke
Water-cooler
Overhead camshaft Valve Gear
Chain transmission
Bore 76 x 71 mm
Compression ratio of 9:0:1
Maximum power of 20.6 kW at 5300 rpm

Suspension
Steering Rack Tee
Frnt Suspension Multi-link with stabilizer
Rear Suspension Spring Lift

Brake
Front Disc
Rear Canvas

Tires 165/70 R13

Nama mobil ini memang unik, mengambil nama binatang, yakni Tawon (Lebah). Mobil nasional kreasi PT Super Gasindo Jaya ini dibanderol Rp 48 juta.

Tawon merupakan mobil nasional selain Arina dan GEA di Indonesia. CEO PT Super Gasindo Jaya Koentjoro Njoto mengatakan saat ini pihaknya sedang mengembangkan mobil merek Tawon berpenumpang 4 orang dengan banderol Rp 48 juta on the road.


“Kalau kita buat model yang terbaru banyak masalahnya, salah satunya dari sisi cost,” ucap Koentjoro kepada detikOto di arena Pameran Produksi Indonesia (PPI) di JIExpo, Kemayoran, Rabu (13/5/2009).

Mobil Tawon yang dibanderol seharga Rp 48 juta (On The Road), menurutnya terbilang murah cocok bagi kantong masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Setidaknya saat ini Tawon mampu diproduksi hingga 600 unit per bulan.

Mobil yang diproduksi di Rangkasbitung ini memiliki kapasitas mesin 650 cc hampir sama dengan mesin milik GEA, namun sayangnya dari sisi sentuhan model lebih terlihat klasik dan tingkat kehalusan pengerjaan, mobil ini masih terlihat kaku.

PT Super Gasindo Indonesia Jaya (GIJ), ternyata tidak sembarangan memberikan nama Tawon pada mobil lokal produksinya. Menurut CEO GIJ, Koentjoro Njoto, mobil tersebut dinamakan Tawon karena filosofinya, Tawon itu rajin bekerja. “Bayangkan saja, pagi-pagi sudah bekerja,” paparnya di sela-sela Pameran Produksi Indonesia (PPI) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/5/2009).

Selain itu, tambah Koentjoro, Tawon memiliki komunikasi yang sangat tinggi antar sesamanya. Serta hanya mau bersarang di tempat yang bersih.

Tawon yang mulai dikembangkan sejak tahun 2007, dan diproduksi sejak tahun 2008 lalu sudah mengandung 90% kandungan lokal.

Konsumen yang ingin memilikinya, bisa memesan warna bodi maupun interiornya secara custom. “Sesuai dengan keinginan mereka, kita siapkan,” ujar Koentjoro.

Tawon, yang memiliki lokasi pabrik di Rangkas Bitung, Banten ini, akan dipasarkan untuk kendaraan komersil “Kita coba sasarkan untuk mengganti Bajaj,” ujar Koentjoro.
( hen / ddn ) dan ( bgj / ddn )

Mobil Nasional Kiat Esemka


JAKARTA, KOMPAS.com — Siswa SMK di Solo dan seluruh wilayah di Indonesia didorong untuk merakit kendaraan umum jenis bus. Alternatif kendaraan umum dibutuhkan ketika mulai 1 April 2012 mendatang pemerintah melarang penggunaan bahan bakar minyak bersubsidi bagi kendaraan pribadi.

"Jangan hanya membuat mobil pribadi, tetapi buatlah juga bus, yang ketika harganya dapat ditekan murah, maka manfaatnya makin besar bagi rakyat," kata ahli transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, Kamis (5/1/2012) di Jakarta.

Djoko bahkan mendorong Kementerian Perhubungan untuk membeli bus-bus tersebut sebelum akhirnya didistribusikan ke kota-kota dalam bentuk bus rapid transit seperti sebelumnya telah dibagikan ke Kota Solo, Yogyakarta, Palembang, dan sebagainya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemhub) menyatakan, mobil Esemka yang dibuat dan dirakit siswa SMK di Solo itu laik jalan. Hal ini berdasarkan uji tipe pada dua tahun lalu di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemhub.

"Mobil Esemka yang diajukan uji tipe saat itu telah memenuhi standar laik jalan, yakni uji dimensi dan konstruksi. Jika telah memenuhi standar laik jalan, mobil itu telah memenuhi unsur keamanan yang dibutuhkan," kata Juru Bicara Kemhub, Bambang Ervan.


Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Anis Matta mengatakan, DPR perlu mengkaji produksi mobil Kiat Esemka. Pasalnya, menurut Anis, mobil produksi lokal itu perlu masuk ke industri.

"Ada bagusnya kalau komisi terkait di DPR melakukan kunjungan ke sana dan mempelajari kemungkinan kita (DPR) mem-back up, memberikan support menjadi program nasional," kata Anis, di Kompleks DPR, Jakarta, Rabu (4/1/2012).

Anis mengatakan, kerja siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Surakarta, Solo, Jawa Tengah, itu perlu diapresiasi. Namun, kata dia, mobil Kiat Esemka tak cukup hanya digunakan untuk mobil dinas. Perlu dilakukan produksi massal agar dapat digunakan rakyat menengah ke bawah.

"Sudah lama kita rindukan adanya mobil nasional seperti itu. Perlu masuk skala industri. Kalau hanya sekadar uji coba, dulu PT DI pernah coba proyek mobil seperti itu. Tapi dia belum pernah masuk skala industri. Dulu ada juga mobil Timor, tapi gagal," ucap Anis.

"Semua produk-produk yang bisa masuk skala industri perlu kita dorong. Bukan sekadar apresiasi, gaya, beli satu. Itu enggak selesaikan masalah. Dia harus masuk ke pasar dan bersaing. Tapi, membutuhkan dukungan politik yang besar," tambah politisi PKS itu.

Saat ditanya, apakah ia berniat membeli Kiat Esemka untuk mobil dinas, Anis menjawab, "Enggak perlu seperti itu. Kan ada peraturan protokolernya. Enggak perlu kita gaya-gayaan. Tapi bahwa kita beli untuk kebutuhan rumah tangga kan bisa," jawab Anis.

Seperti diberitakan, mobil Kiat Esemka mencuat setelah digunakan oleh Wali Kota Surakarta Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi sebagai mobil dinas. Selain rakitan siswa SMK, mayoritas bahan baku mobil itu berasal dari dalam negeri.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie ternyata juga tertarik dengan mobil Kiat Esemka rakitan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Surakarta, Solo, Jawa Tengah.

Marzuki melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (4/1/2012), mengaku akan mengikuti jejak Wali Kota Solo Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi yang menggunakan mobil Kiat Esemka itu sebagai mobil dinas.

"Insya Allah," kata Marzuki ketika ditanya apakah ia juga akan membeli mobil Kiat Esemka.

Marzuki yang kini tengah berada di Solo berencana akan mengunjungi tempat produksi mobil seharga Rp 95 juta itu. "Ciptaan anak bangsa harus didukung. Saya rencanakan untuk ke lokasi, memberikan jalan agar didukung pengusaha, dan dibuat sebagai mobil nasional," kata politisi Partai Demokrat itu.

Seperti diberitakan, mobil Esemka itu berjenis sport utility vehicle (SUV) berbahan bakar bensin. Mobil itu memiliki panjang 4,8 meter, lebar 1,74 meter, tinggi 1,84 meter, dan mampu memuat 7 penumpang. Mesin mobil tersebut menggunakan mesin berseri SK EV 1.5 Injection, memiliki kapasitas 1.500 CC, dan mampu menghasilkan tenaga sebesar 102 PK.

Mobil itu mampu digeber dengan kecepatan maksimal hingga 180 km per jam. Jokowi telah menggunakan mobil itu sebagai mobil dinas meski belum lolos uji kelayakan dan keselamatan.

Jumat, 02 Desember 2011

Duit tambah banyak

Hi para pembaca blog,

Mari kita Mengatur Perencanaan Keuangan Pribadi secara GRATIS, sehingga bisa mengatur keuangan pribadi menjadi jauh lebih baik dan bertumbuh semakin sejahtera. segera kunjungi http://www.tdwclub.com/mengatur-keuangan

beberapa hal yang bisa kita dapatkan ketika melakukan analisa ini di tdwclub.com adalah
kita bisa mengetahui posisi keuangan kita saat ini sudah sampai mana. karena tanpa mengetahui posisi kita dimana yang sebenarnya, menggunakan peta secanggih apapun untuk mencapai impain anda sama saja tidak ada gunanya.

Kedua dengan mengetahui posisi keuangan kita disini, akan jauh lebih realistik dalam membuat peta perjalanan keuangan anda. karena anda sudah tau betul sejauh mana dan secepat anda bisa melaju. Nah masih banyak hal lain lagi yang bisa anda pelajari, segera kunjungi dan dapatkan manfaat dari program komplimen dari tdwclub.com